Pada daerah terpencil terkadang aparat kepolisian tidak punya water canon yg dirancang khusus. Jangan khawatir, bisa pakai pemadam kebakaran untuk media penyemprotan. Dengan air saja tidak cukup. Saya menyarankan pakai Ammnio, bau nya pesing namun cukup berbahaya.
NIOS menurunkan standard nya dari 500 menuju 300 ppm untuk IDLH (immediate dangerous to life and health), exposure time nya hanya 30 menit. OSHA hanya memperkenankan 35 ppm dengan exposure time 15 menit.
Kalau pemadam kebakaran mempunyai volume air 5000 liter maka jumlah Ammonia yang bisa dimasukkan berdasarkan standard NIOS adalah:
X/5000 = 300 / 1.000.000, sehingga akan menghasilkan X = 1.5 kg.
Proses pengadukan nya menjadi penting sehingga disarankan dalam keadaan tanki pemadam setengah isi Ammonia dimasukkan dan air di isi kembali.agar campuran menjadi rata.
Dangerous; jangan memasukkan Ammonia terlalu banyak karena akan berakibat fatal pada kerumunan massa.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Minggu, 10 April 2016
Rabu, 06 April 2016
Tungsten Gold Finished
Terkadang anda membutuhkan sesuatu hiasan atau ornamen dengan cita rasa emas namun terkendala biaya. Anda dapat menyikapi dengan membuat dasar hiasan tsb dari tungsten (W). Tungsten mempunya berat jenis yang hampir sama dengan emas (0.36% less dense). Jadi kalau tidak ada analytical testing atau destructive test, hiasan tsb akan bercita rasa Gold (Au).
Pengerjaan awal bisa melalui teknik casting atau forging ataupun dengan teknik manual kerajinan biasa yang dilakukan pada logam dasar Tungsten. Setelah selesai, hiasan Tungsten tsb anda bisa lapisi dengan lapisan emas (gold plating) setebal 100 micron sudah cukup memadai.
Kalau tidak mau repot silakan cari ahli pelapisan emas.
Sebenar nya process pelapisan emas tidak repot. Proces awal meliputi pencucian (soaking), dilanjutkan rinsing. Terkadang ada juga process electrocpickling (revese dari plating) dan terakhir dilakukan pelapisan mengikuti reaksi seperti di bawah ini.
4 Na[Au(CN)2] + 4 NaOH → 4 Au + 8 NaCN + O2 + 2H2O
Larutan utk pelapisan bisa anda peroleh pada supplier specialist gold plated. Tegangan electroplating harus di jaga pada rentang 3-6 Volt.
Setelah selesai, larutan bisa dipakai lagi dengan memasukkan keeping emas murni dan menambahkan Oxygen pada larutan, karena sifat reaksi yang reversible.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Pengerjaan awal bisa melalui teknik casting atau forging ataupun dengan teknik manual kerajinan biasa yang dilakukan pada logam dasar Tungsten. Setelah selesai, hiasan Tungsten tsb anda bisa lapisi dengan lapisan emas (gold plating) setebal 100 micron sudah cukup memadai.
Kalau tidak mau repot silakan cari ahli pelapisan emas.
Sebenar nya process pelapisan emas tidak repot. Proces awal meliputi pencucian (soaking), dilanjutkan rinsing. Terkadang ada juga process electrocpickling (revese dari plating) dan terakhir dilakukan pelapisan mengikuti reaksi seperti di bawah ini.
4 Na[Au(CN)2] + 4 NaOH → 4 Au + 8 NaCN + O2 + 2H2O
Larutan utk pelapisan bisa anda peroleh pada supplier specialist gold plated. Tegangan electroplating harus di jaga pada rentang 3-6 Volt.
Setelah selesai, larutan bisa dipakai lagi dengan memasukkan keeping emas murni dan menambahkan Oxygen pada larutan, karena sifat reaksi yang reversible.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Sappire/ Ruby / Corundum
Nama gemstone tsb sebenarnya mempunyai kandungan kimia yang sama yakni Alumnium Oxide (Al2O3). Yang menjadi pembeda adalah warna yang merupakan logam terperangkap dalam susunan crystal. Ciri khas utama adalah tingkat kekerasannya bisa mencapai 9 atau 1 point di bawah diamond (10)
Untuk membuat batu tsb anda harus mempunyai tungku yang bias bekerja di atas 2100 C karena aluminium oxide mempunyai titik lebur 2072. Tungku tsb dapat dibeli di pasaran namun kalau terlalu mahal anda bias membuat sendiri dengan teknik Oxy-Hydrogen. Mata pembakar (torch) serta dinding tungku harus terbuat dari graphite yang mempunyai sublime point 3000 C.
Di tahap awal anda belajar dulu melelehkan alumunium oxide (pure) untuk mendapatkan crystal putih jernih seperti kaca. Cetakan juga terbuat dari graphite dengan bentuk yang anda kehendaki. Bubuk Aluminium Oixde tinggal anda masukkan ke dalam cetakan. Kalau teknik ini sudah dikuasai anda bias melangkah lagi ke proses pemberian warna. Berhati-hati karena anda bekerja pada temperature tinggi.
Proses pewarnaan harus anda coba sendiri dengan penambahan logam Titanium (Ti4+), Besi (Fe2+ dan Fe3+), Chrom (Cr3+) dalam orde ppm level.
Ruby kemerahan didapat dari campuran logam Fe3+ dan Cr2+, Sedangkan Blue Sapphire didapat dari logam Fe2+ dan Ti4+. Variasi teknik pewarnaan akan menghasilkan variasi warna sesuai dengan yang anda kehendaki.
Agak sedikit berbeda dengan corundum alami, hasil pembuatan crystal dalam lab akan menghasilkan warna yang solid dan cemerlang dan tidak ada cacat crystal. Inilah yang menyebabkan pembuat perhiasan lebih suka dengan batu yang dibuat dari lab (lab growing.).
Sebagai ilustrasi (boleh anda coba), panaskan blue sapphire (1500 C) asal sri lanka yang warna biru nya terlihat muda, setelah selesai pemanasan akan menjadi biru yang lebih solid.
Dalam dunia dagang anda akan mengenal jenis sapphire:
Natural, Natural plus Heat Treatment, Lab Growing.
In prinsip secara material kesemua nya sama dengan tingkat kekerasan 9 namun grain boundary crystal akan terlihat berbeda jika anda memakai microscop electron, ditambah tingkat ke cemerlangan.
Gemstone Natural, tidak ada cacat dan cemerlang akan dihargai sangat mahal. Namun apakah anda bias membedakannya? Saya suka yang tidak ada cacat, warna solid, cemerlang dan murah. Pilihannya ya Lab Growing,
Selamat membuat.
Click disini untuk infromasi lebih lanjut
Untuk membuat batu tsb anda harus mempunyai tungku yang bias bekerja di atas 2100 C karena aluminium oxide mempunyai titik lebur 2072. Tungku tsb dapat dibeli di pasaran namun kalau terlalu mahal anda bias membuat sendiri dengan teknik Oxy-Hydrogen. Mata pembakar (torch) serta dinding tungku harus terbuat dari graphite yang mempunyai sublime point 3000 C.
Di tahap awal anda belajar dulu melelehkan alumunium oxide (pure) untuk mendapatkan crystal putih jernih seperti kaca. Cetakan juga terbuat dari graphite dengan bentuk yang anda kehendaki. Bubuk Aluminium Oixde tinggal anda masukkan ke dalam cetakan. Kalau teknik ini sudah dikuasai anda bias melangkah lagi ke proses pemberian warna. Berhati-hati karena anda bekerja pada temperature tinggi.
Proses pewarnaan harus anda coba sendiri dengan penambahan logam Titanium (Ti4+), Besi (Fe2+ dan Fe3+), Chrom (Cr3+) dalam orde ppm level.
Ruby kemerahan didapat dari campuran logam Fe3+ dan Cr2+, Sedangkan Blue Sapphire didapat dari logam Fe2+ dan Ti4+. Variasi teknik pewarnaan akan menghasilkan variasi warna sesuai dengan yang anda kehendaki.
Agak sedikit berbeda dengan corundum alami, hasil pembuatan crystal dalam lab akan menghasilkan warna yang solid dan cemerlang dan tidak ada cacat crystal. Inilah yang menyebabkan pembuat perhiasan lebih suka dengan batu yang dibuat dari lab (lab growing.).
Sebagai ilustrasi (boleh anda coba), panaskan blue sapphire (1500 C) asal sri lanka yang warna biru nya terlihat muda, setelah selesai pemanasan akan menjadi biru yang lebih solid.
Dalam dunia dagang anda akan mengenal jenis sapphire:
Natural, Natural plus Heat Treatment, Lab Growing.
In prinsip secara material kesemua nya sama dengan tingkat kekerasan 9 namun grain boundary crystal akan terlihat berbeda jika anda memakai microscop electron, ditambah tingkat ke cemerlangan.
Gemstone Natural, tidak ada cacat dan cemerlang akan dihargai sangat mahal. Namun apakah anda bias membedakannya? Saya suka yang tidak ada cacat, warna solid, cemerlang dan murah. Pilihannya ya Lab Growing,
Selamat membuat.
Click disini untuk infromasi lebih lanjut
Selasa, 05 April 2016
Sacrifical Anode / Anoda Korban
Untuk perlindungan besi dari karat pada medium air laut, biasanya dipakai Alumuniun Zinc.
Beberapa referensi menyebutkan komposisi nya:
Zinc 2 - 5%
Alumunium: selebih nya
Pengotor yang harus diperhatikan:
Copper: 0.05% max
Silicon 0.13% max
Iron 0.13 max
Indium 0.01 - 0.05%
Dari data pengotor tsb, dapat dipastikan bahwa anda harus bekerja dengan Alumunium yang sangat murni dengan kemurnian 99.99% sehingga pengotor nya didapat dari material Zinc saja.
Untuk membuat produk tsb anda harus mengerti teknik cor / casting. Sepeti biasa, shape harus di gambar terlebih dahulu dan kemudian ada process perhitungan sederhana terkait volume dan berat jenis dari material.
Hasil casting jangan lupa di uji lagi kadar nya denga EDX.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Beberapa referensi menyebutkan komposisi nya:
Zinc 2 - 5%
Alumunium: selebih nya
Pengotor yang harus diperhatikan:
Copper: 0.05% max
Silicon 0.13% max
Iron 0.13 max
Indium 0.01 - 0.05%
Dari data pengotor tsb, dapat dipastikan bahwa anda harus bekerja dengan Alumunium yang sangat murni dengan kemurnian 99.99% sehingga pengotor nya didapat dari material Zinc saja.
Untuk membuat produk tsb anda harus mengerti teknik cor / casting. Sepeti biasa, shape harus di gambar terlebih dahulu dan kemudian ada process perhitungan sederhana terkait volume dan berat jenis dari material.
Hasil casting jangan lupa di uji lagi kadar nya denga EDX.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Senin, 04 April 2016
Electric Cleaner / Pembersih Rangkaian Electronic
Sifat yang harus dipenuhi adalah pada waktu selesai pembersihan, rangkaian tidak menyisakan lapisan film yang malah membuat rangkaian menjadi short circuit.
Awalnya saya melirik methanol, namun tingkat bahaya material ini luar biasa. Kemudian propanol, dan ispropropyll alcohol, ada kemungkinan penguapan tidak terlalu cepat. Bahan bahan kimia tsb mempunyai keunggulan karena tidak melarutkan air (non polar)
Saya tidak melirik lagi kerosene domestic mengingat kandungan sulphur dsb akan malah membuat circuit menjadi short. Namun bahan bakar pesawat yang low suphur bisa dipertimbangkan yakni kerosene aviation grade, disini dijual dengan nama avtur.
Yang menarik, saya juga mempertimbangkan ethanol fuel grade dengan kemurnian 99.9%. Alcohol (ethanol) jenis ini banyak dijual tidak murni (60%), berhati hati karena bisa membuat circuit rusak. Namun jika anda bisa mendapatkan alcohol fuel grade dimana kandungan air sudah sedikit sekali, material ini bisa dipakai untuk membersihkan sirkuit electric. Hati hati dengan material ini karena seperti halnya bensin, material ini mudah sekali terbakar.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Awalnya saya melirik methanol, namun tingkat bahaya material ini luar biasa. Kemudian propanol, dan ispropropyll alcohol, ada kemungkinan penguapan tidak terlalu cepat. Bahan bahan kimia tsb mempunyai keunggulan karena tidak melarutkan air (non polar)
Saya tidak melirik lagi kerosene domestic mengingat kandungan sulphur dsb akan malah membuat circuit menjadi short. Namun bahan bakar pesawat yang low suphur bisa dipertimbangkan yakni kerosene aviation grade, disini dijual dengan nama avtur.
Yang menarik, saya juga mempertimbangkan ethanol fuel grade dengan kemurnian 99.9%. Alcohol (ethanol) jenis ini banyak dijual tidak murni (60%), berhati hati karena bisa membuat circuit rusak. Namun jika anda bisa mendapatkan alcohol fuel grade dimana kandungan air sudah sedikit sekali, material ini bisa dipakai untuk membersihkan sirkuit electric. Hati hati dengan material ini karena seperti halnya bensin, material ini mudah sekali terbakar.
Click disini untuk informasi lebih lanjut
Langganan:
Postingan (Atom)