Rabu, 04 November 2015

Larutan, Emulsi & Surfactant

Ketika ada merancang suatu formula, terkadang kumpulan bahan terbagi menjadi dua macam:
1. Larut dalam air atau kita mengenalnya sebagai senyawan polar
2. Tidak larut dalam atau kita mengenalnya sebagai senyawa non polar seperti minyak (apapun).

Kalau semua bahan mempunyai keseragaman polaritas maka anda akan menpunyai sesuatu yang namanya larutan. Namun kalau tidak seragam anda akan mempunyai sesuatu yang bernama emulsi. Emulsi sebenarnya adalah kumpulan material yang tidak bisa saling melarutkan, sehingga agar terbentuk keseragaman (homogeny), bahan tersebut harus di emulsikan dengan surfactant (surface active agent).

Surfactant bisa bertindak sebagai detergent, wetting agent, emulsifier, foaming agent dan dispersant. Memilih surfactant yang tepat membutuhkan keahlian tersendiri. Penelitian dibidang ini akan melahirkan jenis surfactant untuk aplikasi tertentu.

Surfactant selalu mempunyai dua sisi: satu sisi suka terhadap air (hydrophil), dan sisi lainya tidak suka terhadap air (hydrophop)

Secara sederhana surfactant terbagi atas:
1. Non ionic, jika kedua sisi tidak mempunyai muatan ionic. ie: Polyethylene glycol stearate
2. Anionic: sisi yang menghadap ke air mempunyai negative charge. ie: Texapon (SLES)
3. Cationic: sisi yang menghadap air mempunyai positive charge. ie: Quartenary ammonium
4. Amphoteric: sisi yang menghadap ke air mempunyai dua charge positive negative sekaligus.





Click disini untuk informasi lebih lanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar